News Update

Jusuf Kalla: Universitas Harus Menjadi Solusi Bagi Permasalahan Bangsa

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Makassar, SeNNTV.id – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK, mengungkapkan agar universitas mejadi solusi persoalan bangsa. Hal ini disampaikan JK saat menyampaikan sambutan diacara Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas yang ke 76 dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Baru FEB Universitas Hasanuddin di Ampi Teater Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, Sabtu, 23 November 2024.

“Universitas itu harus bisa memberikan solusi pada setiap permasalahan bangsa,” tegas JK di hadapan ratusan civitas akademika FEB Unhas.

JK menambahkan, universitas atau kampus sejatinya tidak hanya menjadi tempat belajar. Kampus juga bukan hanya menjadi tempat untuk mendapatkan gelar. Tapi bagaimana kampus memberikan pandangan dan sumbangsih pemikiran terhadap persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini.

“Sekali lagi kita tentu harapkan pandangan-pandangan ekonomi dan ilmu pengetahuan itu tetap muncul dari kampus termasuk Unhas. Bagaimana memberikan solusi,” ujarnya mantan Ketua IKA Unhas tersebut.

Saat ini, lanjut JK, kondisi perekonomian sedang tidak baik-baik saja dan akan berdampak pada perekonomian Indonesia. JK menyebut dua hal masalah yang sangat nampak, yakni menurunnya ekonomi dunia serta industri yang ditantang atau disaingi oleh barang-barang China yng terjual murah.

“Kondisi itu membuat kita (Indonesia) akan menghadapi masalah-masalah sulit. Penerimaan akan menurun, daya beli turun. Selanjutnya akan terjadi defisit lalu akan membuka hutang kembali. Dan hutang akan menjadi beban pemerintah ke depan,” ujar JK lagi.

Pada kondisi tersebut, universitas harus muncul dan harus memberikan pandangan-pandangan yang baik. JK menekankan agar universitas melakukan riset dan memberikan arah yang baik untuk bangsa ini.

“Menghadapi kondisi seperti itu kalau saya itu solusinya hanya satu. Yaitu produktifitas di sektor komoditi,” papar JK.

“Kepada dosen dan anak-anakku mahasiswa agar bisa lebih memberikan arah kesana. Bagaimana mengkampanyekan dan meriset untuk kembali ke produksi kopi, kembali ke coklat, kembali ke udang dan komiditi eskpor lainnya,” imbuhnya.

Ia mencontohkan saat terjadi krisis ekonomi di tahun 1998-1999. JK menegaskan, jika krisis saat itu tidak berdampak secara nasional. Krisis tersebut bahkan menguntungkan para petani coklat, kopi, petambak udang di Sulawesi.

“Saya selalu bilang saat krisis, ekonomi bergerak di Sulawesi. Banyak petani yang naik haji, jadi orang kaya baru. Penjualan mobil naik dua kali lipat. Jadi saat itu saya bilang, yang terjadi adalah krisis Jawa,” terangnya.

Lebih jauh, JK mengingatkan, bahwa universitas atau kampus harus bisa membawa kemajuan pada setiap wilayah tempatnya berdiri. Hal itu penting untuk memberikan arti penting keberadaan sebuah universitas di wilayahnya.

Sementara itu, Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang ke 76 dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung FEB Universitas Hasanuddin berlangsung meriah. Kegiatan tersebut dihadiri Rektor Unhas Prof Jamaluddin jompa, Dekan FEB Unhas Prof. Rahman Kadir serta Civitas Akademi Unhas.

Sejumlah tokoh hadir utamanya para alumni FEB Unhas yang berdomisili dan berkarier di jakarta, seperti Hendra Noor Saleh (Ketua Umum Ikafe Unhas), Lisa JK, Ira JK serta Syafruddin Rachman (pimpinan wilayah Askrindo Jakarta).(*)

 
 

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
News Update Terkait

Cari Berita ?

Mau Lihat Arsip ?

Arsip Berita Kami