News Update

Pengacara Sumarlin dan Herianto Minta Keluarga Korban Hargai Hak Terdakwa, Serahkan Sepenuhnya ke Pengadilan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

MAKASSAR, SeNNTV.id – Rahwan Akhir Priono Pengacara Terdakwa Sumarlin dan Herianto angkat bicara, itu dipicu lantaran keluarga korban grasak-grusuk di media sosial.

Rahwan Akhir Priono menyampaikan, adanya beredar pemberitaan di Sosial Media yang menyebut Keluarga Korban Pembunuhan itu keberatan karena tuntutan Terdakwa 10 tahun terbilang ringan.

“Kami menyampaikan soal pemberitaan yang beredar dengan keberatannya keluarga korban atas tuntutan terdakwa 10 tahun, ini proses peradilan sudah masuk Replik dan Duplik, soal tuntutan itu sudah lewat sehingga kita berharap agar keluarga korban menyerahkan sepenuhnya kepercayaan ini ke peradilan yang berlangsung,” ucap Rahwan saat Prescom, Kamis (23/11/23) malam di Cafe Papsq Jl. Mallengkeri Raya Makassar.

Ia juga menyebutkan jika proses ini belum putusan, “inikan belum putusan nanti ada upaya hukum yang bisa ditempu keluarga korban setelah putusan, kan keluarga korban sudah didampingi penasehat hukum jadi kita harap agar koperatif. Kalau pengacaranya paham mestinya memberikan nasehat-nasehat hukumnya atau mengedukasi jika masing-masing korban dan terdakwa punya hak pembelaan di dalam peradilan yang berlangsung,” cetusnya.

Lanjut disampaikan, pihaknya merasa risih atas adanya pemberitaan di Media Sosial, “seakan proses ini sudah vonis padahal masih berlangsung, jangan digiring seakan peradilan berpihak atau bagaimana, terdakwa juga-kan punya hak membela dirinya. Itu juga soal menyurat ke mana-mana, serahkan saja proses ini sampai terungkap di persidangan tidak usah grasak-grusuk,” kata Rahwan.

Menambahkan hal itu, Rahwan mengungkap bahwa keluarga korban sudah menerima santunan sebesar 20 juta rupiah di Rumah Korban di Bonto Pajja, Barombong.

“Orang tua korban sudah terima santunan dan permohonan maaf terdakwa yang dibuktikan dalam persidangan semacam kwitansi dan penyataan maaf dari terdakwa yang di tanda tangani orang tua korban sendiri yang disaksikan keluarganya dan aparat setempat, jadi kenapa sekarang baru keberatan soal itu,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, Wawan Nur Rewa Penggiat Hukum dari Misi Keadilan juga ikut berkomentar lantaran kabar ini sampai ke telinganya.

“Masing-masing pihak punya hak untuk membela diri, proses peradilan yang berlangsung ini harus dihargai karena kejadian itu akan diungkap di ruang persidangan, jika dikemudian hari dianggap tidak puas, silahkan tempuh upaya hukum,” tukas Bung Rewa.

  Post by : Lutfi

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
News Update Terkait

Cari Berita ?

Mau Lihat Arsip ?

Arsip Berita Kami