Gowa, SeNNTV.id – Kekhawatiran akan meningkatnya kasus HIV-AIDS dan rendahnya literasi kesehatan di kalangan remaja mendorong tim dosen Universitas Syekh Yusuf Al Makassari Gowa mengadakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada penguatan literasi kesehatan berbasis digital learning di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gowa. Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman dan penguatan mendalam terkait literasi kesehatan sebagai upaya peningkatan perilaku pecengahan HIV-AIDS bagi remaja yang merupakan siswa SMK dengan pendekatan yang inovatif dan interaktif.
PKM ini melibatkan para dosen Universitas Syekh Yusuf Al Makassari Gowa dari berbagai disiplin ilmu yang secara kolaboratif merancang pembelajaran dan penguatan literasi kesehatan dengan fokus meningkatkan perilaku pencegahan HIV-AIDS untuk remaja berbasis digital learning. Para siswa SMK yang merupakan remaja diajak untuk berpartisipasi aktif dalam serangkaian kegiatan edukasi yang memanfaatkan perangkat digital yakni website pembelajaran. Materi yang disampaikan tidak hanya fokus pada aspek medis dan pengetahuan umum terkait HIV-AIDS, tetapi juga melibatkan diskusi interaktif mengenai stigma sosial, pentingnya dukungan psikososial, serta peran teknologi dalam penyebaran informasi kesehatan yang akurat.
Ketua tim pelaksana, Satria Perdana, S.KM., M.Kes., menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya penguatan literasi kesehatan dan pencegahan HIV-AIDS khususnya di kalangan remaja, mengingat tingginya angka kasus infeksi pada kelompok usia produktif. “Dengan pendekatan digital learning, kami berharap para siswa dapat lebih mudah mengakses informasi penting dan meningkatkan pemahaman mereka tentang risiko serta cara pencegahan HIV-AIDS. Selain itu, kami juga mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah preventif dalam menjaga kesehatan mereka. “Pendidikan kesehatan yang baik adalah kunci untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS,” Melalui PKM ini, diharapkan literasi kesehatan dan kesadaran akan pentingnya pencegahan HIV-AIDS dapat meningkat secara signifikan bagi remaja. Kami juga mengucapkan terimaksih yang sebesarnya kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemdikbudristek tahun anggaran 2024 yang telah mensponsori kegiatan ini.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan para siswa. Kepala sekolah SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri, S. Pd. menyatakan bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan kesehatan bagi remaja saat ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari tim dosen, penguatan literasi kesehatan dan pencegahan HIV-AIDS berbasis digital tidak hanya memudahkan siswa dalam menerima informasi, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka dengan teknologi yang lebih modern,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab di mana siswa dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber. Hal ini diharapkan dapat memecahkan stigma yang sering kali mengelilingi topik HIV-AIDS dan mendorong dialog terbuka di kalangan remaja. Dengan semangat yang tinggi, siswa-siswa terlihat antusias mengikuti setiap sesi dan banyak dari mereka mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk belajar dengan cara yang inovatif.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan literasi kesehatan yang lebih luas, sekaligus mendorong kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan informatif bagi generasi muda. Melalui PKM ini, tim dosen tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan remaja, tetapi juga berperan aktif dalam upaya pencegahan HIV-AIDS di komunitas.