Makassar, SeNNTV.id – Lingkungan sekolah didiami oleh sekumpulan manusia yang kemudian menduduki fungsi sebagai peserta didik dan tenaga pendidik. Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang dapat memberi kenyamanan bagi ekosistem yang ada di dalamnya. Jika lingkungan mampu memberikan suasana nyaman, segala sesuatu yang ada dalam perencanaan akan lebih mudah untuk diselesaikan.
Namun, sebagian besar lingkungan kurang kondusif untuk menciptakan kenyamanan jika dihuni terlalu banyak manusia seperti lingkungan sekolah. Semakin banyak manusia dalam sebuah lingkungan akan berpotensi menciptakan terlalu banyak sampah. Setiap sekolah biasanyanya akan mengalami hal yang tidak jauh berbeda tentang lingkungan. Oleh karena itu, setiap orang yang ada dalam lingkungan sekolah tersebut punya tanggung jawab yang sama untuk menciptakan kenyamanan bersama.
Di UPT SPF SMP Negeri 26 Makassar pun tidak bisa lepas dari masalah-masalah lingkungan. Masalah yang paling utama dan nyata adalah masalah sampah. Di sekolah ini terdapat lahan kosong yang berada di belakang beberapa kelas. Lahan tersebut sering dijadikan sebagai tempat membuang sampah secara sembarangan. Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini dapat merusak estetika yang seharusnya lahir dari sebuah lingkungan sekolah.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, UPT SPF SMP Negeri 26 Makassar melakukan pengembangan Inovasi Lunra. Kegiatan yang dimotori oleh Kepala sekolah dan guru-guru ini berupaya agar lingkungan sekolah nyaman untuk semua orang, terutama untuk peserta didik. Lunra merupakan kosakata dari bahasa daerah dalam arti nyaman, enak untuk dinikmati, yang kemudian dijadikan sebagai sebuah akronim jika dipanjangkan menjadi Lingkungan Ramah Anak.
Inovasi Lunra ini pertama kali diluncurkan sejak tahun 2021 dan tetap dilaksanakan secara berkesinambungan. Nur Rahmah, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah UPT SPF SMP 26 Makassar menyatakan bahwa program inovasi ini menjadi wujud kerja sama yang melibatkan semua elemen sekolah. Beliau mengharapkan semua dapat berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan yang ramah anak.
Secara teknis, gerakan inovasi Lunra ini mengajak semua elemen sekolah untuk memanfaatkan lahan kosong yang sering dijadikan sebagai tempat sampah liar tadi. Pemanfaatan tersebut dengan cara menyulapnya menjadi kebun serta sampah-sampah yang sudah terlanjur ada bisa diolah kembali menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis.
Meskipun dilatarbelakangi dari lahan kosong tak terpakai tersebut, UPT SPF SMP Negeri 26 Makassar menjadikan semua lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang ramah anak. Gerakan yang digawangi oleh inovator Sitti Rabiah Nur, S.Kom., M.Pd ini menjadikan tiap-tiap sudut di lingkungan sekolah menjadi lebih rapi dan elok sehingga anak-anak nyaman.
Sampah-sampah yang awalnya sering berserakan kini terkontrol dengan baik karena banyaknya tempat sampah yang disediakan dan disertai langsung dengan pengklasifikasian sampah-sampah tersebut. Begitu pun dengan lahan kosong tadi yang kini sudah berubah menjadi kebun yang subur. Kebun ini menjadi tempat bagi para peserta didik untuk mengenal lebih jauh tentang alam sekitar.
Itte Paisag S.Pd. selaku kordinator pengelola kebun bisa dengan nyaman memberi penjelasan kepada para peserta didik tentang tata cara bercocok tanam atau tentang cara menghasilkan pupuk kompos dari sampah-sampah organik. Sejak inovasi Lunra ini berjalan, lingkungan sekolah sudah semakin menampakkan kecerahan yang nyaman dan ramah bagi anak-anak. Gerakan inovasi ini akan terus dilaksanakan dengan berbagai kreativitas dari elemen-elemen yang ada di sekolah.